This is default featured slide 1 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured slide 2 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured slide 3 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured slide 4 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured slide 5 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

Rabu, 18 Juli 2012

MELASMA KELAINAN PIGMEN KULIT

 
 PENDAHULUAN
             Warna kulit manusia di tentukan oleh berbagai pigmen. Yang berperan pada penentuan warna kulit adalah : karoten, melanin, oksihemoglobin dan hemoglobin bentuk reduksi, yang paling berperan adalah pigmen melanin. Kelainan pigmen kulit kulit adalah kelainan warna kulit akibat berkurang atau bertambahnya pembentukan pigmen melanin pada kulit. Kelainan pigmen kulit di sebut juga melanosis. Melanosis adalah kelainan pada proses pembentukan pigmen melanin kulit, dimana di bedakan atas dua macam yaitu Hipermelanosis (melanoderma) yang terjadi jika produksi pigmen melanin bertambah, dan Hipomelanosis (leukoderma), bila produksi pigmen melanin berkurang.
             Hipermelanosis dapat di sebabkan oleh sel melanosit bertambah ataupun hanya karena pigmen melanin saja yang bertambah. Sebaliknya leukoderma (hipomelanosis) dapat di sebabkan oleh pengurangan pigmen melanin maupun tidak adanya sel melanosit. seorang ahli kulit yang bernama Fitzpatric membagi hipermelanosis berdasarkan distribusi melanin dalam kulit, dimana di bedakan menjadi dua, yaitu :

  • Hipermelanosis Coklat, bila pigmen melanin terletak pada Epidermis, dan
  • Hipermelanosis Abu-abu, jika pigmen melanin terletak di dalam Dermis.
Hipermelanosis yang banyak dijumpai dan sangat menonjol di masyarakat adalah melasma karena kelainan ini cukup banyak terjadi pada kaum perempuan sehingga dapat  menyebabkan rasa kurang percaya diri, oleh karena wajahnya  terlihat kusam dan  timbul semacam flek hitam.
                                                   MELASMA

DEFENISI
            Melasma atau lebih dikenal dengan flek-flek pada wajah adalah gangguan pigmen yang sangat sering dijumpai, berupa perubahan warna menjadi kecoklatan atau berwarna coklat kehitaman di kulit pada bagian tubuh yang terpapar sinar matahari, yang biasanya terdapat di wajah ( di daerah pipi dan dahi, kadang-kadang bibir atas), dengan distribusi menyerupai masker.
Melasma sering timbul selama kehamilan, akibat kontrasepsi suntik, akibat pemakaian kosmetika dan sinar matahari. Melasma secara klinis seringkali ditemukan simetris bilateral.

SINONIM atau NAMA LAIN
              Dahulu melasma di sebut juga Kloasma.


EPIDEMOLOGI DAN INSIDEN
          Melasma dapat mengenai semua ras terutama penduduk yang tinggal di daerah tropis. Melasma terutama di jumpai pada wanita, meskipun pada pria dapat pula di temukan (10%). Di Indonesia perbandingan kasus wanita dan pria adalah 24:1. Terutama tampak pada wanita usia subur dengan riwayat langsung terkena pajanan sinar matahari. Insiden terbanyak tampak pada usia 30-40 tahun. Melasma paling sering mengenai wanita usia reproduktif dan jarang mengenai usia sebelum pubertas.
            Terutama mengenai wanita, dengan faktor penyebab eksaserbasi antara lain paparan sinar matahari, pengaruh hormonal seperti kehamilan dan penggunaan kontrasepsi oral, predisposisi etnis (Hispanik, Asia, Afrika, Amerika),herediter dan pemakai kosmetikn serta pemakai obat lainnya.

ETIOLOGI ATAU PENYEBAB
              Etiologi melasma saat ini belum di ketahui secara pasti. Faktor penyebab yang dianggap berperan pada patogenitas melasma adalah :
  • Sinar ultra violet
    • Hal ini tergantung pada kuatnya sinar matahari (terutama jam 09.00 – 15.00 ) dan lamanya terkena sinar matahari. Spektrum sinar matahari ini akan merusak gugus sulfhidril di epidermis yang merupakan penghambat enzim tirozinase dengan cara mengikat ion Cu dari enzim tersebut. Sinar ultra violet menyebabkan enzim tirosinase tidak di hambat lagi, sehingga akibatnya memacu proses melanogenesis yaitu pembentukan melanin yang berlebihan oleh sel melanosit, sehingga terbentuklah pigmen yang berlebihan. 
  • Hormon
    • Hormon yang berperan terjadinya melasma adalah estrogen, progesteron dan MHS (Melanin stimulasi hormone). Pada kehamilan, melasma biasanya meluas pada trismester ke 3. Pada pemakaian pil kontrasepsi, melasma tampak dalam1 bulan sampai 2tahun, setelah dimulai pemakaian pil tersebut.
  • obat- obatan
    • Obat- obatan yang dapat menyebabkan melasma, misalnya hidantoin(anti epilepsi), mesantoin, klorpormazin (anti muntah), sitostatik, dan minoksiklin. obat-obatan ini di timbun di lapisan dermis bagian atas dan secara kmulatif dapat merangsang melanogenesis.
  • Genetik
    • Dilaporkan adanya kasus keluarga sekitar 20-70%.
  • Ras
    • Melasma banyak di jumpai pada golongan rass hispanik dan golongan berwarna kulit gelap.
  • Kosmetik
    • Pemakaian kosmetik yang mengandung parfum, Zat pewarna atau bahan-bahan tertentu dapat menyebabkan fotosensitivitas yang dapat mengakibatkan terjadinya hiperpigmentasi pada wajah jika terpajan sinar matahari.
  • Idiopatik
KLASIFIKASI ATAU PEMBAGIAN
Terdapat beberapa jenis melasma, di tinjau dari gambaran klinis, pemeriksaan histopatologik dan pemeriksaan sinar wood.
  • Melasma di bedakan berdasarkan gambaran klinis
    • Bentuk Sentro-fasial, meliputi daerah dahi, hidung, pipi bagian medial, bawah hidung serta dagu (63%)
    • Bentuk Malar, meliputi hidung dan pipi bagian lateral (21%)
    • Bentuk Mandibular, meliputi daerah mandibula atau rahang bawah (16%)
  • Melasma dibedakan berdasarkan pemeriksaan dengan sinar Wood
    • Tipe Epidermal, melasma tampak lebih jelas dengan sinar Wood dibandingkan dengan sinar biasa.
    • Tipe Dermal, dengan sinar Wood tidak tampak warna kontras dibandingkan dengan sinar biasa.
    • Tipe Campuran, tampak beberapa lokasi lebih jelas, sedangkan lainya tidak jelas pada sinar wood.
    • Tipe Sukar dinilai karena warna kulit yang gelap, dengan sinar wood lesi menjadi tidak jelas, sedangkan dengan sinar biasa jelas terlihat. Perbedaan tipe-tipe ini, sangat berarti pada pemberian terapi, tipe dermal lebih sulit di obati, dibanding tipe epidermal.
  • Melasma di bedakan berdasarkan pemeriksaan Histopatologik 
    • Melasma tipe Epidermal, Umumnya berwarna coklat, melanin terutama terdapat pada lapisan basal dan suprabasal, kadang- kadang di seluruh stratum korneum dan sratu spinosum.
    • Melasma tipe Dermal, berwarna coklat kebiruan, terdapat makrofag bermelanin di sekitar pembuluh darah di dermis bagian atas dan bawah, pada dermis bagian atas terdapat fokus-fokus infiltrat.


PATOGENESIS ATAU PROSES TERJADINYA MELASMA
           Masih banyak yang belum di ketahui menyangkut patogenesis penyakit ini, banyak faktor yang menyangkut proses ini, antara lain :
  • Peningkatan produksi  Melanosom karena hormon maupun karena sinar Ultra violet. Kenaikan melanosom ini, juga dapat di sebabkan karena bahan farmakologik seperti perak dan psoralen.
  • Penghambat dalam Malphigian cell turn-over, keadaan ini dapat terjadi karena obat sitostastik.

GEJALA KLINIS MELASMA
  • Lesi melasma berupa makula (kelainan kulit berbatas tegas,hanya berupa perubahan warna semata) berwarna coklat muda atau coklat tua berbatas tegas dengan tepi tidak teratur, sering pada pipi dan hidung yang di sebut pola malar. 
  • Pola mandibular terdapat pada dagu, sedangkan 
  • Pola sentrofasial di pelipis, dahi, alis dan bibir atas. 
  • Warna keabu-abuan atau kebiru-biruan terutama pada tipe dermal.
GAMBARAN KLINIS DAPAT DILIHAT PADA FOTO DI BAWAH INI




PEMERIKSAAN PENUNJANG UNTUK MENEGAKAN DIAGNOSA
  • Pemeriksaan histopatologik
    • Tipe Epidermal
      • Melanin terutama terdapat di lapisan basal dan supra basal, kadang-kadang di seluruh stratum spinosum sampai stratum korneum lapisan kulit; sel-sel padat mengandung melanin adalah melanosit, sel-sel lapisan basal, dan supra basal, juga terdapat pada keratosit dan sel-sel stratum korneum
    • Tipe Dermal
      • Terdapat makrofag bermelanin di sekitar pembuluh darah di dalam Dermis bagian atas dan bawah; pada Dermis bagian atas terdapat fokus-fokus infiltrat.
  • Pemeriksaan Mikroskop Elektron
    • Gambaran ultrastuktur melanosit dalam lapisan basal, memberi kesan aktifitas melanosit meninggi.
  • Pemeriksaan Dengan Sinar Wood
    • Tipe Epidermal
      • Warna lesi tampak lebih kontras
    • Tipe dermal
      • Warna lesi tidak bertambah kontras
    • Tipe Campuran
      • Lesi ada yang bertambah kontras ada yang tidak
    • Tipe tidak Jelas
      • Dengan sinar Wood, lesi menjadi tidak jelas, sedangkan dengan sinar biasa, jelas terihat.
DIAGNOSIS MELASMA
  • Diagnosis melasma di tegakan hanya dengan pemeriksaan klinis. Untuk menentuka tipe melasma dilakuak pemeriksaan sinar wood, sedangkan pemeriksaan histopatologik hanya di lakukan pada kasus- kasus tertentu.
PENATALAKSANAAN MELASMA
Pengobatan melasma memerlukan waktu yang cukup lama, kontrol yang teratur serta kerjasama yang baik antara penderita dengan dokter yang menanganinya.
Kebanyakan penderita berobat karena alasan kosmetik, pengobatan dan perawatan kulit harus di lakukan secara teratur dan sempurna, karena melasma bersifat kronis residif (kambuhan).
Pengobatan yang baik dan sempurna, adalah dengan mencari tahu penyebabnya dan mengatasinya.
  • Pencegahan melasma
    • Pencegahan terhadap timbulnya atau bertambah beratnya serta kambuhnya melasma adalah perlindungan terhadap sinar matahari.
      • penderita di haruskan menghindari sinar matahari, terutama pada pukul 09.00-15.00
      • Sebaiknya jika keluar rumah,menggunakan payung atau topi yang lebar
      • Melindungi kulit dengan memakai tabir surya yang tepat, tanpa pemakaian tabir surya yang tepat maka pengobatan sukar berhasil.
        • pemakaian tabir surya sebaiknya 30 menit sebelum terkena sinar matahari
        • perhatkan bahwa ada dua jenis tabir surya, yaitu yang bersifat fisik yang memantulkan sinar UV dan yang bersifat kimia yang menyerap sinar UV.
    • Menghilangkan faktor yang merupakan penyebab melasma, misalnya menghentikan pemakaian pil kontrasepsi, menghentikan pemakaian kosmetik yang berwarna atau mengandung parfum, mencegah obat misalnya hidantoin,sitostika,anti malaria dan minokiklin.
  • Pengobatan melasma
    • Pengobatan Topical
      • Hidrokinon
        • Hidrokinon di pakai dengan konsentrasi 2-5%. Krim tersebut di pakai pada malam hari, disertai pemakaian tabir surya pada siang hari.
        • Umumnya tampak perbaikan dalam 6-8minggu dan di lanjutkan sampai 6 bulan.
        • Efek samping adalah Dermatitis kontak alergi atau Iritan
        • Setelah penghentian Hidrokuin, sering terjadi kekambuhan.
      • Asam retinoat
        • Asam retinoat 0,1% terutama digunakan sebagai terapi tambahan atau terapi kombinasi.
        • Krim ini di pakai pada malam hari, karena pada siang hari dapat terjadi foto-degradasi
        • Efek samping berupa Eritema, deskuamasi dan foto sensitasi
      • Asam aseleat
        • Asam aseleat merupkan obat yang aman untuk di pakai
        • Pengobatan asam aseleat 20% selama 6bulan memberiakn efek yang baik
        • Efek samping, rasa panas dan gatal
    • Pengobatan Sistemik
      • Asam askorbat/Vitamin C
        • Vitamin C mempunyai efek merubah melanin bentuk oksida menjadi melnin bentuk reduksi yang berwarna lebih cerah dan mencegah pembentukan melanin dengan merubah DOPA kinon, menjadi DOPA
      • Glutation
        • Glutation bentuk bentuk reduksi adalah adalah senyawa sufhidril yang berpotensi menghambat pembentukan melanin dengan cara bergabung dengan cuprum dari tirosinase.
  • Tindakan Khusus
    • Pengelupasan Kimiawi
      • Pengelupasan kimiawi dapat membantu pengobatan kelainan hiperpigmentasi.
      • Pengelupasan Kimiawi di lakukan dengan mengoleskan asam glikolat 50-70% selama 4-6 menit, dilakukan setiap 3 minggu selama 6 kali.
      • Sebelum di lakuakn pengelupasan kimiawi, dibrikan krim sam glikolat 10% selama 14 hari.
    • Bedah Laser
      • Bedah laser dengan mengguanakan laser Q-swiched Ruby dan laser Argon, kekambuhan dapat juga terjadi


Semoga bermanfaat...

Regards,
KSC Beauty ---

 







 Sumber : http://sikkahoder.blogspot.com

Selasa, 17 Juli 2012

Mengenali Jenis Kulit Wajah


 
Secara umum terdapat lima tipe kulit: normal, kering, berminyak, kombinasi, dan sensitif. Masing-masing jenis memiliki karakteristik yang berbeda dan perawatan yang berbeda pula.

Salah satu cara mudah dan sederhana untuk mengenali jenis kulit adalah dengan mengusapkan tisu wajah pada bagian muka di pagi hari, ketika Anda benar-benar baru bangun. Hasilnya akan terlihat berbeda dan menentukan kulit Anda masuk tipe yang mana.

Kulit Normal
Jika kulit Anda termasuk kulit normal, maka tisu tersebut tidak akan meninggalkan bekas minyak. Kulit Anda termasuk cantik, elastis, dan kenyal. Tipe kulit ini termasuk kulit dengan kualitas terbaik dan paling sedikit bermasalah. Kulit ini biasanya terlihat bersih dan halus. Anda sepertinya tak perlu beraneka ragam perawatan untuk menjaga kulit tetap sehat. Namun, tetap lakukan perawatan dasar seperti membersihkan dengan susu pembersih agar kulit makin cantik.

Kulit kering

Jika Anda memiliki kulit kering, maka kertas akan tetap kering dan tidak meninggalkan minyak layaknya kulit normal. Hanya saja setelah tisu disapukan, maka wajah akan berasa kering dan kencang, bahkan kadang terasa pecah-pecah. Kulit kering akan mudah menimbulkan kerut di wajah. Cara perawatannya adalah dengan sabun pembersih yang mengandung free emollient. Selain itu Anda juga wajib menggunakan krim pelembab sepanjang hari, baik siang maupun malam. Dan ingat, jangan menggosok kulit wajah terlalu keras, karena bisa menimbulkan luka atau iritasi.

Kulit berminyak
Tipe kulit ini cukup mudah dikenali.  Ketika Anda menyapukan tisu ke wajah, maka akan ada noda minyak. Bagian yang cukup banyak mengandung minyak adalah dagu, hidung, dan dahi. Kulit berminyak memang cukup bermasalah, karena wajah akan terlihat mengkilap, dan cenderung berjerawat. Cara perawatannya adalah menggunakan pembersih ringan bebas minyak dan pelembab water-based pada wilayah T zone, yaitu dahi, hidung, dan dagu.

Kulit Kombinasi

Sama seperti kulit berminyak, ketika tisu disapukan maka akan meninggalkan minyak terutama di daerah dahi dan hidung. Tapi justru kering ketika disapukan di daerah dagu. Kulit kombinasi adalah kombinasi kulit kering dan berminyak. Perawatannya dibutuhkan kombinasi juga antara kulit kering dan berminyak. Untuk bagian berminyak gunakan toner, sementara untuk bagian kering gunakan pelembab.

Kulit sensitif
Kulit sensitif cenderung sangat kering dan mudah iritasi. Kulit iritasi adalah tipe paling bermasalah dan paling rapuh dibanding jenis kulit yang lain. Kulit ini memerlukan perawatan ekstra dibanding jenis kulit lain. Perawatannya sebaiknya menggunakan produk-produk hypoallergenic yang tidak memiliki aroma wangi. Hati-hati dengan perubahan cuaca yang ekstrim. Sebaiknya kurangi mengonsumsi banyak  makanan pedas. Hindari pula menggunakan air panas saat membersihkan wajah. Aplikasikanlah krim tabir surya dengan kandungan SPF 30 pada bagian wajah dan tubuh.

Perawatan sesuai dengan jenis kulit akan menjadi kunci sukses kulit Anda bisa tampil cantik dan tetap sehat. Tapi ada hal lain yang tak kalah penting selain perawatan dari luar, yaitu perawatan dari dalam. Konsumsi makanan sehat seperti memperbanyak sayuran dan mengkonsumsi air putih setidaknya dua liter perhari. Konsumsi juga suplemen Vitamin E yang sangat baik untuk peremajaan kulit.

semoga bermanfaat......


Regards,
KSC Beauty ---
 






sumber : Merck

Senin, 16 Juli 2012

Ulasan Tentang Acne


Definisi
Acne adalah penyakit kulit yang terjadi akibat peradangan menahun pada folikel pilosebasea yang ditandai dengan adanya komedo, papul, pustul, nodus, dan kista pada tempat predileksinya. (Sjarif M. Wasiaatmadja).
Acne merupakan gangguan dari suatu kelenjar yang dinamakan kelenjar talg yang terutama terdapat di kulit muka dan juga punggung dan dada (Drs.Kirana Admaja, dkk)
   
Etiologi
Belum diketahui dengan jelas. Diduga karena sumbatan kelenjar minyak oleh keratin dan peningkatan sekresi sebum yang dirangsang hormon androgen pada kulit, bila terkena infeksi bisa menjadi bisul dan bernanah. Acne tampaknya berasal dari interaksi faktor genetik, hormonal, dan bakterial. Pada sebagian kasus terdapat riwayat acne dalam keluarga. Acne juga disebabkan oleh kosmestik dan pelembab yang bahan dasarnya dari minyak dan menimbulakan komedo. Faktor-faktor mekanik, seperti mengusap, menggesek, tekanan, dan meregangkan kulit yang kaya akan kelenjar sebasea dapat memperburuk acne yang sudah ada. Agen komedogenik seperti petrolatum dan komestik yang mengandung minyak juga dapat meransang acne.







Manifestasi Klinis
Bentuk lesi akne vulgaris adalah polimorf. Lesi yang khas adalah komedo. Bila terjadi peradangan akan terbentuk papula, pustula, nodul, dan kista. Dan bila sembuh lesi dapat meninggalkan eritema dan hiperpigmentasi pascainflamasi, bahkan dapat terbentuk sikatrik seperti cetakan es yang atrofik dan keloid. Lesi terutama timbul di daerah yang banyak mempunyai kelenjar palit, seperti muka, punggung, dan dada.

 Penatalaksanan  Acne
1.    TRADISONAL
a.  Menggunakan buah belimbing wuluh dan air garam
Pemakaian : Buah belimbing wuluh dicuci, kemudian ditumbuk halus setelah itu bahan di remas dengan air garam secukupnya. Gosokkan ramuan ini di muka yang berjerawat.
b.  Menggunakan air kelapa
Secara umum, 100ml air kelapa mengandung 294 mg potassium, 25mg sodium, 5 mg gula, 118 mg chloride. Kombinasi ini cukup meyakinkan untuk membuat kulit jauh dari masalah akibat bakteri, seperti jerawat. Selain itu, air kelapa juga mengandung sitokinin. Berdasarkan penelitian, sitokinin mampu membantu pertumbuhan dan regenerasi sel kulit sehingga sangat baik untuk menyembuhkan bekas luka karena jerwat
Pemkaian : bersihkan luka kemudian oleskan air kelapa pada kulit yang bermasalah atau gunakan sebagai masker di malam hari sebelum tidur. ( sidudut.blogspot.com )

2.    MEDIS
Jerawat  ditatalaksanai dengan menggunakan gel atau krim (perawatan topikal) seperti:
a. Benzoil Peroksida, yakni membantu mencegah kulit mati dan membunuh bakteri pada kulit yang dapat menyebabkan folikel terinfeksi. Efek sampingnya meliputi kulit kering dan tegang, Gatal, atau sensasi menyengat, kemerahan dan Pengelupasan kulit.
b. Retinoid Topikal, bekerja dengan mengurangi produksi sebum dan mencegah sel-sel kulit mati penyumbatan folikel rambut. Efek samping yang paling umum retinoid topikal adalah iritasi ringan dan menyengat kulit.
c.  Antibiotik Topikal, membantu membunuh bakteri pada kulit yang menginfeksi folikel rambut. Efek sampingnya yaitu iritasi kecil pada kulit, kemerahan, kulit terbakar, dan kulit mengelupas.
d.  Asam Azelat, digunakan sebagai pengobatan alternatif untuk jerawat jika efek samping dari benzoil peroksida atau retinoid topikal sangat mengganggu atau menyakitkan. Asam azelat bekerja dengan menyingkirkan kulit mati dan membunuh bakteri. Asam azelat tidak membuat kulit sensitif terhadap sinar matahari sehingga tidak harus menghindari paparan sinar matahari.

3.    PENATALAKSANAAN TERBARU
1.  Dengan menggunakan laser.
Laser Jerawat adalah salah satu bentuk pengobatan yang aman, efektif, efisien, tidak menimbulkan efek samping dan tanpa rasa sakit. Juga tanpa pengelupasan kulit, pengelupasan kulit serta tanpa pengeluaran darah. Proses pengobatan laser ada dua cara, cara pertama adalah membunuh langsung bakteri penyebab jerawat dan merangsang produksi kolagen yang dapat menghilangkan noda/scar bekas jerawat. Cara  kedua adalah dengan memberhentikan produksi minyak yang dikeluarkan kelenjar sebasea.
2.  Proses mikrodermabrasi
Alat khusus untuk mengikis lapisan kulit terluar kita. Ada 3 macam alat mikrodermabrasi, diantaranya adalah Diamond tip, Kristal aluminium dan Geometric matrix point. Penggunaan alat mikrodermabrasi dengan Diamond tip, dipergunakan semacam bahan berlian pada ujung hand piece-nya. Mata berlian ini akan bersentuhan langsung dengan kulit pasien, melakukan abrasi sampai lapisan kulit terluar yang sudah mati terkikis habis. Setelah alat mikrodermabrasi ini digunakan, hendaknya ada suatu proses sterilisasi, agar terhindar dari resiko penularan penyakit terhadap pasien lainnya. Sedangkan proses mikrodermabrasi dengan kristal menggunakan micro-crystals alumunium oksida yang telah steril langsung diabrasikan pada kulit wajah dengan menggunakan sebuah selang kecil, bersamaan dengan itu digunakan pula semacam alat vacuum untuk menyedot kembali butiran-butiran kristal alumunium tadi yang telah bercampur dengan kulit yang telah mati selama proses pengikisan. Pada alat mikrodermabrasi menggunakan Geometric matrix point, alat kecil  yang berupa metalic rim, menyerupai sebuah logam dengan kekasaran yang merata, sehingga mampu mengabrasi kulit secara efektif.

Derajat  Keparahan
Minimal ada 3 ( tiga ) klasifikasi kondisi acne dilihat dari Derajat Keparahannya, yaitu :
a. Ringan
b. Sedang
c. Berat
Dengan mengetahui derajat keparahan, seorang tenaga medis bisa menganalisa dengan lebih akurat jika melihat dari catatan rekam medic-nya. Contoh gambarnya sebagai berikut.







Semoga bermanfaat….

Sumber :
1. “e-Learning Penanganan   Masalah
   Sistem  Integumen” oleh Ni Ketut Alit Armini
2. “Acne” oleh dr. Anggi.












Jumat, 13 Juli 2012

Produk Herbal ? …. Apa benar-benar Herbal ?


Produk Herbal ? …. Apa benar-benar Herbal ?
     Banyak sekali di iklan-iklan media massa atau elektonik yang menampilkan suatu produk kosmetika dengan jargon…Herbal..Herbal.., yang mengindikasikan bahwa produk tersebut adalah benar-benar terbuat dari herbal (tanaman/bunga/buah).

Yang “terkesan” oleh customer adalah suatu produk yang “Green” yaitu produk aman bagi kulit dan tubuh kita. Apalagi ditampilkan gambar atau foto-foto pegunungan yang sejuk, buah-buahan yang segar, ataupun bunga yang indah, menambah ketertarikan kita untuk mencoba produk tersebut…..ehmmm…sah-sah saja, ngga ada yang salah sampai disini.

Yang menjadi masalah adalah kemampuan pengetahuan dari customer tentang produk Herbal ini. Dimana kita mengetahui bahwa sebagian besar bahkan seluruh customer selalu “merindukan” produk yang alami, suatu produk yang diproses oleh alam, dalam hal ini orang tahunya secara Biologi. Sehingga sesuatu proses apapun yang berbau Kimiawi akan sangat dihindarkan. Inilah “celah” bagi produsen dan peng-iklan untuk menggiring customer kearah herbal. 


 

Produk Kosmetika Herbal Asli
Kalau kita kembali flash-back ke masa kerajaan masa lampau, kita mendengar bahwa putri-putri keraton itu cantik-cantik karena sangat terawat oleh para dayang-dayangnya dan tabib-tabib istana. Nah…, lamunan para customer saat ini bisa-bisa mengarah kesana saat ditawari produk herbal.

Pada saat penulis kecil, ingat sekali ibu-ibu dahulu kalau merawat kulit wajahnya dengan masker tepung (sampai kayak topeng…hehehe), membilas wajah dengan air bekas membersihkan beras, dan melulur muka dan badan dengan rempah-rempah yang beraneka macem, minum jamu dari berbagai tanaman obat, mengharumi badan dengan ratus wangi dari getah cendana, meminum perasan buah-buahan yang segar, memcuci pakaian dengan klerek yang alami  …….inilah yang disebut Produk Herbal Asli.

Nah…apakah kita akan menginginkan seperti nenek-nenek kita dahulu..?, Bisa…, asal kita mau repot. Padahal jaman sekarang orang pinginnya instan, serba cepat dan ngga pake repot dan lama atau istilanya GPL ( Gak Pake Lama  hehee )..…..anda lah yang menentukan.

Produk Kosmetika Kemasan
Semakin berkembangnya waktu serta keinginan masyarakat untuk menggunakan produk kosmetika secara simple dan praktis, maka produsen kosmetika membuat suatu kemasan yang praktis. Dimana didalamnya terkandung berbagai macam kandungan / ingredient yang di-klaim manjur untuk pemutih, pencerah, penghilang bercak-bercak dan lain-lain. Dalam dunia kedokteran, kita mengenal jenis obat dengan Oral dan Topikal, yaitu secara diminum dan di oleskan kepermukaan kulit, dalam hal ini penulis membatasi hanya di Topikal saja.

Dan kita tahu bahwa kalau suatu produk itu sudah bersifat mass products / produk massal, maka prosesnya pun tidak sesederhana yang kita bayangkan. Tidak mungkin produsen mengemas air beras yang memang kaya akan kandungan vitamin B hanya untuk cuci muka. Tidak mungkin produsen itu memeras jeruk yang kaya vitamin C sebagai anti-oksidan itu dan langsung diberikan ke konsumen agar bisa di-oleskan ke wajahnya. Jadi semua yang sudah bersifat mass product itu mau tidak mau harus melibatkan ilmu biologi dan kimia, sehingga ada cabang baru yang disebut Bio-Kimia. Dimana tetap menggunakan ingredient dari alam sebagai kemurahan alam dan diproses secara kimiawi sehingga dengan mudah dalam hal pengemasan, pendistribusian, dan penjualan secara lebih sederhana.

Penulis disini memberikan beberapa bahan-bahan dalam pembuatan produk kosmetika, dimana apa yang dikata Herbal tersebut adalah melelui proses kimia sebagai berikut.

Arbutin
Saat ini banyak produk kecantikan dengan klaim whitening mencantumkan arbutin sebagai komposisinya. Arbutin itu sendiri  berbentuk serbuk merupakan senyawa ether dan glikosida yang diisolasi dari ekstrak daun bearberry, beargrape, blueberry, cranberry,cowberry serta pear trees, yang paling banyak adalah yang berasal dari genus Arctostaphylos dan semua itu adalah herbal. Arbutin bekerja dengan menghambat enzim tyrosinase, sehingga akan mencegah atau menghambat pempentukan melanin. Oleh karena itu senyawa ini banyak digunakan sebagai bahan baku untuk mencerahkan kulit ( skin lightening agents). Saat ini arbutin disintesa secara kimiawi, nama kimia dari arbutin itu sendiri adalah hydroquinone-beta-D-glucopyranoside…..nah loe kimia juga khan.



Ellagic Acid
Kandungan ini banyak ditemukan pada rapsberry, strawberry, dan pomegranate. Berdasarkan suatu hasil riset laboratorium menyatakan ellagic acid dapat memperlambat pertumbuhan tumor-tumor tertentu. Walaupun hasil riset ini sangat menjanjikan, namun sampai saat ini belum ada bukti secara medis bahwa bahan ini mampu mencegah dan mengobati kanker pada manusia. Selain diduga mampu melawan kanker, ellagic acid juga berguna sebagai pemutih. Ellagic acid merupakan bahan baru bagi industri produk pemutih kulit. Pada tahun 1996 di Jepang, Ellagic acid disetujui sebagai bahan aktif yang mampu mencegah terbentuknya spots dan freckles setelah luka bakar karena paparan sinar matahari (sunburn).

Alpha Hydroxyacid ( AHA )
Banyak produsen kosmetika menyebutnya sebagai bahan natural dari buah-buahan atau Fruit Acid, dan memang kenyataannya begitu. AHA mengandung sedikitnya 6 kandungan extrac variasi buah-buahan yaitu sugar cane juice, tomato juice, apple juice, grape juice, lemons juice, pineapple dan lain-lain.  Banyak digunakan sebagai pemuih wajah.

Penutup
masih banyak lagi contoh-contoh ingredient yang berasal dari extrac, semi-sentesis maupun full-sentesis  dari bahan-bahan herbal. Kedepan penulis akan mengulas tentang apa itu extrac, semi-sintesis, dan full-sintesis kaitannya dengan produk-produk kosmetika.

Sebagai penutup, penulis mengajak ke anda untuk lebih bijaksana memilih dan menggunakan produk-produk kosmetika. Jangan terpengaruh oleh jargon Herbal yang tertulis, namun teliti lah ingredient dari produk tersebut, apakah cocok dengan kulit anda atau keinginan anda dan semua itu berpulang kembali kepada pilihan anda sendiri……



Semoga bermanfaat....


Regards,
KSC Beauty



Kamis, 12 Juli 2012

Kosmetika Pengharum

 Kosmetika pengharum tubuh (fragrance) atau parfum sudah menjadi bagian dari kehidupan umat manusia.

Rabu, 11 Juli 2012

Whitening

Memang sudah kodratnya bahwa manusia itu suatu mahkluk yang aneh  yang selalu tidak puas, dinamis, dan ingin melakukan perubahan, entah itu baik atau buruk, untuk diri sendiri atau komunitas. Yang pasti hal ini menyebabkan dunia ini hidup

Begitu juga untuk masalah kulit, khususnya wanita. Orang yang berdiam di daerah Sub-tropis yang kurang sinar matahari menginginkan kulit yang agak gelap … biar tambah macco kale.., sedang orang yang  berdiam di daerah tropis sangat ingin lebih putih…biar kayak bintang film Hollywood.  Karena kita hidup di daerah Tropis, maka bahasan berikut ini adalah Masalah Whitening ( Pemutih ), apa dan bagaimana pemutih dan cara memilihnya.  

So…..Ingin kulit lebih putih, namun bingung memilih pemutih yang tepat…Apakah benar pemutih yang kita pakai malah dapat merusak kulit? Bagaimana memilih pemutih yang aman?

Warna kulit manusia ditentukan berbagai
 faktor terutama pigmen melanin kulit, ketebalan kulit, dan vaskularisasi di kulit. Warna kulit yang jarang terpajang sinar matahari akan terlihat lebih terang dibandingkan warna kulit yang sering terpajang sinar matahari.

Warna kulit orang Indonesia cenderung coklat (sawo matang), namun mereka lebih banyak menginginkan kulitnya lebih putih
hmmm  it’s human.  Perlu diingat bahwa akibat pertambahan jumlah pigmen melanin di dalam kulit, kulit akan tampak lebih gelap sehingga berbagai cara dilakukan untuk mengatasi  hal tersebut.

Secara garis besar fungsi pemutih wajah adalah menghambat kerja
 enzim tirosinase  pada pembentukan melanin sehingga tidak timbul secara berlebihan. Pemutih juga merangsang pembentukan yang warnanya lebih terang, sehingga diharapkan kulit akan tempak bersih dan cerah.

Perlu diingat bahwa setiap orang memiliki distribusi pigmen yang berbeda, warna kulit masing-masing orang dapat dilihat pada dada atau lengan atas bagian dalam. Jadi kerja pemutih tidak bisa memutihkan 100%.


Komposisi pemutih

1. Hidrokuinon
Banyak digunakan dan terbukti berhasil mengobati melasma
.
 dari itu
Biasanya bila dijual bebas konsentrasi maksimum 2%, bila lebih pemilihan/penggunaannya dikonsultasikan kepada ahlinya.
Penggunaannya biasanya pada malam hari
Efek samping yang sering ditemukan berupa iritasi, seperti merah, gatal, panas, sehingga penggunaannya secara bertahap yaitu mulai dengan 2 jam, bila oke bisa diperpanjang waktu penggunaannya..

2. Kojic Acid
Biasanya pada konsentrasi 1-4%, 2 kali sehari, 1-2 bulan
Biasanya diberikan dalam bentuk kombinasi
Kadang-kadang juga dapat timbul iritasi

3. Asam Glikolat (AHA)
Di samping memiliki efek pemutih juga dapat menyebabkan pengelupasan kulit pada konsentrasi tertentu, sehingga seringkali digunakan untuk peeling.

4. Vitamin C
Di samping pemutih juga memiliki efek antioksidan dan sangat baik untuk proses regenerasi kulit.
Vitamin C dapat diberikan secara oral, dioleskan, maupun suntik.

5. Tretinoin
Biasanya penggunaannya bertahap dari konsentrasi yang paling rendah. Bila tidak ada keluhan dinaikkan secara bertahap.


6. Lain-lain
 - Licorice extract.
 - Blueberry and arbutin.
 - Paper mulberry.
 - Soy.

Bagaimana memilih pemutih yang aman?
Kenali jenis kulit kita, apakah normal, berminyak, kering, atau kombinasi?
• Untuk kulit kering pilih pemutih dengan bahan dasar krim.
• Untuk kulit berminyak pilih yang bahan dasarnya lotion atau gel.
• Untuk kulit kusam, gunakan krim pemutih yang rutin digunakan setiap malam.
• Bila kelainan kulit cukup berat dan luas (misalnya melasma, hiperpigmentasi akibat akne) sebaiknya pemilihan pemutih dikonsultasikan dengan dokter kulit.

Hati-hati pemutih tidak aman
Pemutih yang mengandung merkuri. Bila digunakan dalam jangkan waktu lama akan terjadi endapan-endapan partikel logam merkuri sehingga kulit malah menjadi hitam. Diduga dapat membahayakan ginjal.
 

Tips menggunakan pemutih
• Sebelum menggunakan pemutih, lakukan perawatan dasar meliputi pembersihan kulit wajah, baik dengan susu pembersih, penyegar, sabun.
• Bila kulit kering berikan pelembab pada wajah dan leher.
• Jangan lupa gunakan tabir surya (sunscreen) setiap akan melakukan aktivitas.
• Pilih kosmetik dekoratif yang sesuai.
• Bila ada keluhan yang tidak diinginkan akibat pemakaian produk pemutih segera konsultasikan dengan ahlinya.
• Penggunaan pemutih akan lebih terlihat hasilnya bila disertakan dengan gaya hidup sehat, asupan nutrisi baik, olahraga teratur, hindari stres, minum air putih 2 liter sehari, dan minum antioksidan bila perlu.

Wajah putih memang cenderung tampak lebih cerah dan berseri. Tak heran bila kemudian banyak di antara kita yang berniat memoles wajah menjadi lebih putih agar bisa tampil bersinar. Merogoh kocek lebih dalam untuk membeli serangkaian produk pemutih pun seringkali tidak jadi masalah demi memperoleh penampilan wajah yang sempurna. Namun, tidak semua pemutih wajah aman lho... Karena produk pemutih yang tidak tepat justru akan menimbulkan masalah di kemudian hari.


Beragam jenisnya.
Ada beragam jenis bahan aktif pemutih dengan tingkat efektifitas berbeda-beda. Sebelum Anda memutuskan manakah produk pemutih yang tepat, kenali terlebih dahulu masing-masing bahan kandungan yang sering diformulasikan sebagai pemutih. Mau tahu ? Yuk...simak penjelasan di bawah
ini.

Hidroquinon (Hydroquinone)
Merupakan salah satu bahan aktif yang telah terbukti efektif sebagai pemutih khusus untuk mengatasi nasalah hiperpigmentasi. Cara kerjanya dengan memperlambat dan menghambat produksi melamin pada kulit. Hidroquinon memiliki konsentrasi yang bervariasi mulai dari 2 % hingga 5 %. Di beberapa negara, termasuk Indonesia, produk ber-hidroquinon 2 % dijual sebagai produk bebas (Over the counter). Sedangkan untuk konsentrasi lebih dari 2 % hanya boleh dijual berdasarkan resep dokter. Pada prinsipnya, hidroquinon aman selama kandungannya digunakan sesuai dengan indikasi dan atas saran anjuran dokter spesialis kulit, terutama pada pasien yang mengalami masalah hiperpigmentasi.

Arbutin
Bahan ini berfungsi sebagai pencerah kulit (skin lightening) yang bekerja dengan cara menghambat pembentukan melanin dalam kulit. Arbutin berasal dari ekstrak tanaman bearberry, yang dulu sering digunakan oleh bangsa Jepang. Jika dibandingkan dengan hidroquinon, maka daya pemutih arbutin tidak sekuat hidroquinon. Produk yang mengandung arbutin dapat dijual secara bebas tanpa resep dokter. Selain bearberry, arbutin juga ditemukan pada tanaman gandum dan kulit buah pear.

Kojic Acid
sebelum digunakan sebagai pemutih kulit, kojic acid telah banyak digunakan sebagai bahan tambahan pada makanan yang digunakan untuk menjaga kualitas warna makanan. Kojic acid merupakan metabolit jamur yang biasa dihasilkan oleh spesies jamur Aspergillus, Acetobacter, dan Penicillium. Biasanya konsentrasi yang digunakan sebagai kosmetik berkisar antara 0,2 hingga 1 %. kelebihan Kojic Acid dibandingkan dengan bahan pemutih lainnya adalah kestabilannya dalam sutu produk kosmetik.

Licorice Extract
Glabiridin (Glycyrrhia glabra) merupakan kandungan utama dari ekstrak licorice yang mampu memutihkan kulit. cara kerjanya yaitu menghambat melanogenesis (pembentukan pigmen kulit) dan juga mencegah terjadinya proses inflamasi di kulit. Beberapa riset menunjukkan bahwa penggunaan glabiridin 0,5 % secara topikal dapat menghambat sinar UV-B yang dapat memicu terbentuknya pigmentasi dan kemerahan pada kulit.

Azelaic Acid
Merupakan bahan alami yang diproduksdi oleh jamur Malassezia furfur yang secara normal ditemukan pada kulit atau biasa juga disebut sebagai Pityrosporum ovale. Bahan ini banyak digunakan sebagai pengobatan topikal untuk kasus jerawat ringan sampai sedang, baik dalam bentuk jerawat komedolitik maupun inflamasi. Selain berfungsi sebagai anti bakteri, keratolik, komedonik, dan anti inflamasi, azelaic acid juga mampu mengurangi pigmentasi pada kulit terutama bagi mereka yang berkulit gelap dan berbekas jerawat warna coklat atau untuk kasus melasma. Bahan ini telah dibuktikan mampu bekerja seefektif hidroquinon dalam mengatasi masalah melasma.

Vitamin E
Sebuah literatur Jepang melaporkan bahwa penggunaan vitamin E (tocopherol) secara oral ternyata efektif untuk mengatasi masalah hiperpigmentasi pada wajah, terutama jika dikombinasikan dengan vitamin C. Beberapa riset lainnya juga menemukan bahwa derivat tocopherol ini merupakan penghambat pembentukan melanin yang lebih kuat jika dibandingkan dengan arbutin dan kojic acid. Derivat vitamin E juga dapat digunakan untuk memperbaiki dan mencegah terbentuknya pigmentasi wajah yang dipicu oleh radiasi sinar UV, sebaik cara kerja vitamin E sebagai antioksidan.

Vitamin C
Asma askorbat (vitamin C) merupakan salah satu antioksidan sama seperti vitamin E. Vitamin ini banyak ditemukan pada jeruk dan sayuran berwarna hijau. Kandungan vitamin C sangat populer dan banyak digunakan dalam produk perawatan kulit, namun sayangnya produk vitamin C masih banyak yang belum stabil. Bentuk vitamin C yang stabil adalah derivat vitamin C yang disebut sebagai magnesium-L-ascorbyl-2-phospate. salah satu penelitian menyatakan bahwa derivat vitamin C yang digunakan secara topikal pada pasien dengan melasma dan lentigo senilis menunjukkan efek mencerahkan yang cukup signifikan. Hanya saja, harga produk vitamin C yang stabil ini relatif lebih mahal ketimbang vitamin C biasa.

Ellagic Acid
Kandungan ini banyak ditemukan pada rapsberry, strawberry, dan pomegranate. Berdasarkan suatu hasil riset laboratorium menyatakan ellagic acid dapat memperlambat pertumbuhan tumor-tumor tertentu. Walaupun hasil riset ini sangat menjanjikan, namun sampai saat ini belum ada bukti secara medis bahwa bahan ini mampu mencegah dan mengobati kanker pada manusia. Selain diduga mampu melawan kanker, ellagic acid juga berguna sebagai pemutih. Ellagic acid merupakan bahan baru bagi industri produk pemutih kulit. Pada tahun 1996 di Jepang, Ellagic acid disetujui sebagai bahan aktif yang mampu mencegah terbentuknya spots dan freckles setelah luka bakar karena paparan sinar matahari (sunburn).
 
Hati-hati dengan Merkuri
Merkuri merupakan salah satu logam berat yang dulu digunakan sebagai bahan pemutih yang kuat dan efektif. Pada kenyataannya, penelitian menunjukkan adanya efek toksik pada bahan merkuri yang membahayakan ginjal sehingga mengakibatkan gagal ginjal. Pemakaian merkuri secara topikal dapat menyebabkan kulit berwarna coklat keabu-abuan. Hal ini telah dibuktikan dengan menggunakan mikroskok elektron, dimana ditemukan granula merkuri pada kulit pemakai krim bermerkuri. Hampir seluruh negara sudah melarang beredarnya merkuri sebagai bahan produk perawatan kulit. Oleh karena itu selalu pastikan bahwa produk yang Anda gunakan bebas kandungan merkuri dengan membaca label kemasan produk dan hindari pemakaian produk yang tidak disertai label dengan jelas.

Semoga bermanfaat......

Regards,
KSC Beauty