This is default featured slide 1 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured slide 2 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured slide 3 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured slide 4 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured slide 5 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

Sabtu, 19 Januari 2019

MILIA DAN METODE PENANGANANNYA




MILIA DAN METODE PENANGANANNYA


Setelah beberapa lama tidak beraktifitas diblog ini karena disibukkan dengan pembangunan klinik dan pabrik kosmetik, mumpung ada waktu luang sedikit saya sempatkan untuk menulis artikel tentang Milia. Sebagaimana kita ketahui beberapa bulan yang lalu dimana musim kemarau cukup lumayan panjang dengan terik matahari yang cukup panas sekali, dari sini mulai banyak keluhan para pasien yang berhubungan dengan milia.

Milia adalah benjolan kecil yang dapat muncul pada kulit di segala usia, meskipun paling sering ditemukan pada bayi. Milia tidak berbahaya dan hanya mengganggu penampilan. Dalam sebagian besar kasus, milia akan hilang dengan sendirinya. Namun, jika sampai mengganggu, ada beberapa hal yang bisa Anda lakukan untuk memacu dan mempercepat proses hilangnya milia. Cobalah beberapa perawatan rumahan atau berkonsultasilah dengan praktisi perawatan kulit profesional untuk mengawali perjalanan Anda menuju kulit yang lebih cerah dan sehat.


METODE PERTAMA
6 CARA PENANGANAN SENDIRI  DI RUMAH

❤ 1
Bersihkan wajah setiap hari. Awali proses menghilangkan milia dengan membiasakan diri merawat kulit dengan baik. Pastikan untuk membasuh wajah dengan air hangat 2 kali sehari. Sebaiknya, gunakan produk pembersih ringan dan lembut. Usahakan untuk memilih produk yang mencantumkan keterangan "lembut" atau "kulit sensitif" secara khusus.
Usapkan pembersih dengan lembut ke permukaan kulit selama 20-30 detik. Bilas hingga bersih kemudian keringkan dengan menepukkan handuk kering dan bersih.

❤ 2
Gunakan produk pengeksfoliasi untuk membantu membersihkan kulit. Milia pada remaja dan orang dewasa sebaiknya diatasi dengan produk pengeksfoliasi. Anda boleh menggunakan pelembap yang mengeksfoliasi atau produk eksfoliasi khusus.
•Pelembap yang mengeksfoliasi adalah pilihan tepat jika area milia luas di wajah dan disertai kulit kering. Pelembap akan mengurangi timbunan sel kulit mati di bawah permukaan kulit. Sementara itu, bahan pengeksfoliasinya akan membantu kulit melepaskan sel kulit mati yang terakumulasi. Carilah pelembap yang mengandung vitamin A. Selain itu, pastikan pelembap itu tidak mengandung minyak berat.
•Perawatan pengeksfoliasi khusus paling bagus digunakan apabila milia yang ingin Anda hilangkan hanya sedikit, juga tidak ada masalah kulit lain yang menyertainya. Pilihlah perawatan khusus yang mengandung asam salisilat. Perawatan ini harus dioleskan secara langsung ke permukaan milia sekali sehari hingga akhirnya hilang. Bacalah label produk sehingga Anda dapat mengikuti petunjuk pemakaiannya secara khusus.
  
❤ 3
Sertakan produk yang mengandung Retinol ke dalam perawatan kulit sehari-hari. Retinol umumnya digunakan untuk mengatasi jerawat dan melawan tanda-tanda penuaan. Khasiat eksfoliasinya akan membuat kulit Anda tetap halus dan bersih. Untuk hasil terbaik, gunakan lotion Retinol khusus dan oleskan langsung ke area milia.
•Oleskan setetes kecil Retinol ke area milia pada wajah Anda dua hari sekali di malam hari. Setelah membersihkan wajah, tunggulah sekitar 30 menit sebelum Anda mengoleskan Retinol.
•Jangan oleskan Retinol di kelopak mata bagian atas karena dapat menyebabkan iritasi dan merusak apabila terkena mata.
  
❤ 4
Cobalah peeling kimiawi. Peeling adalah salah satu cara yang paling efektif untuk menghilangkan milia. Jika Anda tidak memiliki cukup biaya untuk mengunjungi klinik kecantikan, jangan cemas. Ada banyak peeling kimiawi rumahan yang cukup bagus dan mudah digunakan.
•Carilah bahan seperti asam laktat dan asam glikolat.
•Ikuti petunjuk pemakaian dalam kemasannya. Petunjuk ini berbeda-beda bergantung peeling yang Anda pilih.
  
❤ 5
Gunakan uap untuk membuka pori-pori. Membuka dan membersihkan pori adalah cara yang ampuh untuk mendapatkan kulit yang lebih bersih. Untuk menguapi pori-pori, isi mangkuk besar dengan air nyaris mendidih. Menunduklah perlahan-lahan ke atas mangkuk dan dekatkan wajah Anda dengan air panas. Letakkan handuk menutupi kepala agar uap tidak keluar, dan pertahankan posisi ini selama 5-10 menit.
•Cara lainnya, nyalakan keran air panas dalam kamar mandi tertutup tanpa menghidupkan kipas angin. Kamar mandi seharusnya akan dipenuhi uap. Kemudian, duduklah di sana selama 5-10 menit.

❤ 6
Buat masker telur. Telur mengandung retinol sehingga dapat membantu membersihkan kulit. Untuk membuat masker telur dengan mudah, campurkan 1 butir putih telur, ½ sendok teh minyak almon, 1 sendok makan yoghurt tawar, 1 sendok makan madu mentah. Aduk hingga membentuk pasta dan oleskan ke area milia.
•Biarkan masker selama 30 menit kemudian bilas dengan air hangat dan tepuk-tepuk hingga kering.
•Gunakan masker ini seminggu 3 kali untuk mendapatkan hasil terbaik.


METODE KEDUA
MENCARI BANTUAN PROFESIONAL



❤ 1
Bicarakan masalah Anda dengan dokter spesialis kulit, dokter kecantikan, atau pakar kecantikan yang lain. Jika perawatan rumahan tidak berhasil menghilangkan milia, buatlah janji konsultasi dengan dokter di klinik kecantikan. Cobalah siapkan catatan sebelum janji konsultasi sehingga Anda bisa memberikan informasi yang lebih spesifik. Ingat-ingat seberapa lama dan seberapa sering milia muncul di wajah Anda.
•Mintalah rekomendasi dokter spesialis kulit terpercaya dari teman atau keluarga. Anda juga bisa membaca ulasan daring untuk mencari dokter spesialis kulit, dokter kecantikan, atau klinik kecantikan dengan reputasi yang bagus.

❤ 2
Pertimbangkan perawatan peeling kimiawi profesional. Dokter bisa memberikan peeling kimiawi yang lebih kuat daripada peeling rumahan. Sampaikan harapan Anda kepada dokter sehingga ia dapat menentukan apakah Anda memerlukan peeling ringan atau agresif. Tindakan ini tidak akan terasa sakit.
•Setelah peeling, kulit Anda mungkin akan memerah dan terasa teriritasi selama beberapa hari.
•Patuhi petunjuk perawatan kulit yang dianjurkan oleh dokter spesialis kulit setelah peeling, umumnya akan diberi cream atau lotion anti merah atau anti irritasi.
  
❤ 3
Jalani tindakan ekstraksi atau ablasi laser profesional. Selama tindakan ekstraksi, praktisi profesional akan menggunakan alat khusus atau tangan untuk membuka sumbatan kulit. Tindakan ini biasanya tidak terasa sakit. Hanya saja, pada milia membandel, Anda mungkin akan merasakan sedikit tekanan. Anda bisa membuat jadwal perawatan facial dengan ekstraksi dengan dokter atau pakar kecantikan.
•Tujuan ablasi laser sama dengan ekstraksi, tetapi menggunakan sinar laser. Laser akan diatur dalam intensitas rendah dan digunakan untuk memanaskan sumbatan kulit hingga menguap atau menyublim.
•Ikuti seluruh petunjuk yang diberikan pascaekstraksi. Anda mungkin harus berhenti menggunakan produk yang mengandung Retinol selama 1-2 hari, atau tidak menggunakan riasan sama sekali sepanjang hari.


METODE KETIGA
MENGGUNAKAN SUPLEMENT


❤ 1
Cobalah suplemen niasin. Niasin, atau vitamin B3 adalah nutrisi penting yang dianggap dapat membantu menjaga beragam sistem dalam tubuh. Di antara beragam manfaatnya, banyak orang meyakini bahwa niasin dapat menjaga kesehatan kulit serta mampu mengatasi milia.
•Berkonsultasilah dengan dokter sebelum menggunakan suplemen apa pun.
•Perhatikan bahwa tidak ada bukti ilmiah yang menyatakan bahwa niasin dapat menghilangkan milia lebih cepat
•Jika Anda belum menggunakan suplemen niasin, awalilah dengan dosis rendah yaitu 100 mg setiap hari. Jangan gunakan suplemen ini melebihi 1500 mg per hari karena niasin dosis tinggi berpotensi menyebabkan kerusakan lever.
•Hanya gunakan suplemen niasin murni karena kemungkinannya mengandung bahan beracun atau bahan aditif berbahaya lebih kecil.

❤ 2
Pertimbangkan suplemen biotin. Koenzim dan vitamin B ini juga dikenal sebagai vitamin H. Asupan biotin sebagian besar orang sudah tercukupi melalui makanan. Namun, jika menduga Anda membutuhkannya lebih banyak lagi, Anda boleh menggunakan suplemen.
•Berkonsultasilah terlebih dahulu dengan dokter sebelum mencoba suplemen baru.
•Biotin dianggap memiliki beragam manfaat. Biotin dapat membantu menjaga kesehatan kulit. Hal ini berarti, biotin mungkin dapat membantu kulit melepaskan milia lebih cepat.
•Perhatikan bahwa belum ada penelitian ilimiah yang cukup mendukung klaim ini.
•Orang dewasa sebaiknya hanya mengonsumsi 25-35 mikrogram biotin dalam sehari.
  
❤ 3
Tingkatkan asupan KoQ10. Meningkatkan asupan KoQ10 dapat dilakukan secara alami tanpa penggunaan suplemen. Vitamin ini dianggap dapat membantu menjaga banyak sistem dan fungsi tubuh, serta membantu meningkatkan kesehatan kulit. [13]
•Perhatikan bahwa tidak ada bukti ilmiah yang mendukung hubungan langsung antara KoQ10 dan milia. Namun, suplemen ini umumnya dianggap aman. Berkonsultasilah terlebih dahulu dengan dokter sebelum menggunakan suplemen apa pun.
•KoQ10 merupakan suatu bahan pengemulsi sehingga akan menghilangkan minyak dari tubuh. Dengan membantu tubuh lebih mudah mengeluarkan minyak, KoQ10 mungkin juga dapat membantu mengeluarkan sel kulit mati dari dalam pori-pori yang tersumbat milia.
•Tubuh menghasilkan KoQ10 selama berolahraga, dan vitamin ini juga dapat ditemukan dalam makanan seperti daging dan ikan.



METODE KEEMPAT
CARA PENCEGAHAN TIMBULNYA MILIA


❤ 1
Kurangi paparan sinar matahari. Milia bisa semakin parah oleh sinar matahari. Terutama, jika Anda menderita milia sekunder yang disebabkan oleh kulit yang melepuh. Luka bakar akibat sinar matahari dapat menyebabkan milia meluas dan tidak kunjung hilang. Jadi, mengurangi paparan sinar matahari memungkinkan Anda menghilangkan milia lebih cepat.
•Jauhi sinar matahari langsung semaksimal mungkin. Saat menghabiskan waktu di luar rumah, kenakan topi untuk melindungi wajah.
•Gunakan sunblock lembut bebas minyak yang khusus diformulasikan untuk perawatan wajah. Sunblock berminyak yang berat hanya akan semakin menyumbat pori-pori sehingga timbunan sel kulit mati penyebab milia semakin sulit dieksfoliasi.
•Sunblock ringan juga dapat melindungi kulit dari sinar matahari tanpa menyumbat pori-pori. Carilah sunblock ringan dengan SPF minimal 15 atau lebih.
  
❤ 2
Hindari krim atau kosmetik berat. Anda mungkin tergoda menyamarkan milia dengan riasan. Namun, hal ini justru akan membuatnya bertahan lebih lama. Selain itu, riasan juga akan mengotori wajah sehingga membuat milia semakin sulit dihilangkan.
•Krim dan kosmetik berat akan bertahan lama di permukaan kulit dan menyumbat pori-pori. Padahal, untuk menghilangkan milia, Anda harus mengeksfoliasi sel-sel kulit mati. Jadi, hal ini akan semakin sulit dilakukan apabila pori-pori kulit tersumbat riasan.

❤ 3
Jadikan perawatan kulit yang baik sebagai bagian rutinitas sehari-hari. Anda mungkin tidak bisa mencegah milia sepenuhnya. Namun, Anda bisa mengambil langkah untuk mengurangi frekuensi kemunculannya. Pastikan untuk merawat kulit setiap hari. Bersihkan wajah, gunakan pelembap, dan cukupi kebutuhan cairan tubuh. Anda mungkin juga perlu mempertimbangkan perawatan facial rutin jika anggaran belanja Anda memungkinkan.



KSC Beauty Clinique




Sumber : wikihow

Senin, 29 Juni 2015

Komedogenik





Setelah Beberapa lama kita tidak membahas Kecantikan Kulit Wajah dan segala problematikanya, maka saat ini akan kami bahas mengenai Comedogenic.

Salah satu masalah yang sering mengganggu kebersihan dan kecantikan wajah adalah Komedo. Umumnya komedo muncul berupa bintik-bintik kecil yang berwarna gelap disekitar hidung yang nampak seperti duri-duri landak.

Komedo sebenarnya merupakan penyumbatan pada kelenjar minyak yang berlebih atau biasa kita sebut sebum bisa juga dari kotoran/debu, bekas make-up, dan sel-sel kulit mati pada pori-pori kulit.

komedo yang letaknya agak terpendam dalam pori-pori kulit sering kali tidak bisa terangkat dengan sempurna jika hanya melakukan pembersihan kulit wajah. Sehingga tindakan perawatan berupa facial wajah di klinik kecantikan sangat dianjurkan minimal satu bulan sekali, agar penampilan selalu tampak bersih dan bersinar.

Kosmetik yang memicu tumbuhnya komedo kita kenal dengan istilah kosmetik yang bersifat Komedogenik ( Comedogenic ). Kosmetik jenis ini bersifat menutupi pori-pori kulit, jika kita membersihkan dengan tidak sempurna atau menggunakan terlalu lama make-up tersebut akan memicu terjadinya penyumbatan pada pori-pori kulit. Penyumbatan pori-pori kulit ditambah adanya bakteri P. Acne yang menginfeksi akan meyebabkan Jerawat.








Kosmetik Yang Bersifat Komedogenik

Berikut ini adalah beberapa kosmetik yang mengandung sifat komedogenic adalah :
A. Foundation
Foundation atau biasa kita sebut Alas Bedak adalah make-up wajah yang berfungsi untuk melapisi dan menutupi kulit wajah agar wajah tampak rata dan mulus. Namun foundation inilah yang berpotensi untuk menutupi pori-pori kulit wajah sehingga terjadi penyumbatan, dari sinilah komedo berpotensi untuk tumbuh. Apalagi dengan pemakaian yang terlalu lama dan proses pembersihan yang tidak merata.

B. Concealer
Hampir sama dengan foundation, namun concealer memiliki sifat lebih kuat dalam menutupi pori-pori kulit daripada foundation namun hanya digunakan pada area tertentu dan tidak terlalu banyak. 

C. Compact Powder
Dikenal juga sebagai Bedak Padat, dimana bedak jenis ini mempunyai butiran lebih halus daipada Bedak Tabur. Oleh karena itu< butiran yang halus ini berpotensi menyumbat pori-pori kulit wajah.

Tips dan Trik Mengatasi Kosmetik Yang bersifat Komedogenik.

Untuk mengatasi komedo ini, perhatikan beberapa tips berikut ini agar potensi terjadinya komedo bahkan jerawat bisa dikurangi :

1. Meminimalisasi penggunaan produk kosmetik yang bersifat komedogenik.
Sedapat mungkin hindari intensitas penggunaan produk yang bersifat komegenik, terutama untuk Jenis Kulit Berminyak. Andaikata terpaksa menggunakan kosmetik tersebut, usahakan menggunakan tidak terlalu lama dan sesegera mungkin melakukan pembersihan dengan rangkaian produk Cleanser atau make up removal.

2. Facial Treatment 
Komedo mudah dihilangkan dengan kondisi jika pori-pori kulit wajah terbuka, hal ini bisa dilakukan proses Facial Treatment di Klinik Kecantikan, dengan cara menghangatkan wajah selama 5 menit menggunakan alat vapozone kemudian satu per satu komedo diangkat dengan sendok una.

3. Kenali Jenis Komedo
Jika terlanjur ada komedo di wajah yang biasanya ada di sekitar hidung, maka kenalilah jenis komedo tersebut. Ada dua jenis Komedo yaitu :
a. Blackhead.
lebih dikenal dengan jenis komedo terbuka, kita kenali dengan penampilan khasnya dengan pori-pori kulit tampak membesar disertai munculnya noda hitam di tengahnya. Noda hitam ini terjadi karena komedo tersebut telah ter-oksidasi oleh udara.

b. Whitehead.
Sebaliknya whitehead dikenali dari munculnya bintik-bintik kecil yang menyerupai benjolan mini berwarna putih.

Cara Mengatasi Blackhead dan Whitehead.

A. Blackhead
1. Lakukan perawatan mandiri di rumah secara rutin, dengan cara menggunakan rangkaian produk kosmetik pembersih yang cocok dengan kulit anda. Jika diperlukan gunakan Scrub Wajah dua kali selama seminggu dan bilas dengan air dingin agar pori-pori kulit bisa mengecil.
2. Jika blackhead sudah banyak disekitaran hidung, maka lakukan Facial Treatment di Klinik Kecantikan secara rutin selama satu bulannya, namun tidak dianjurkan terlalu sering, karena Facial Treatment yang terlalu sering akan merangsang pengatifan kelenjar keringat yang memicu sebum. Facial Treatment sebaiknya dilakukan setelah masa menstruasi bagi wanita, hal ini disebabkan karena pada masa menstuasi akan meningkatkan hormon pada kelenjar keringat untuk lebih aktif.

B. Whitehead
1. Cuci wajah dengan pembersih wajah yang mengandung asam salisilat. Kandungan asam salisilat berfungsi mengangkat lemak dan kotoran dari kulit yang dapat menyebabkan tumbuhnya komedo.
2. Setelah itu, usapkan toner padah wajah dengan menggunakan kapas. Mengaplikasikan toner sebaiknya tidak dengan cara menggosok, namun cupuk diusap secara lembut pada hidung sambil diangkat.

Demikian kita bisa mengenali jenis-jenis komedo dan cara-cara mengatasinya. Semoga bermanfaat......






Best Regards,
KSC Beauty Clinique

 
sumber : A-Z tentang Kosmetika, Dewi Muliyawan, Neti Suriana
 

Sabtu, 19 Oktober 2013

Struktur dan Fungsi Kulit Manusia


STRUKTUR  KULIT
Sebagai Dokter Specialis Kulit dan Kelamin serta Beautician yang berhubungan dengan kulit manusia, sudah selayaknya tahu secara detail Struktur dan Fungsi Kulit. Namun di era globalisasi ini pengetahuan dasar tersebut bisa dipelajari oleh kalayak umum seperti kita.
Dengan mengetahui struktur dan fungsi kulit maka setidaknya kita bisa merawat serta melakukan tindakan dasar jika pada suatu saat mengalami masalah dengan kulit kita
Kulit manusia tersusun atas dua lapisan, yaitu epidermis dan dermis. Epidermis dan dermis dapat terikat satu sama lain akibat adanya papilare dermis dan rabung epidermis. 
Epidermis merupakan lapisan teratas pada kulit manusia dan memiliki tebal yang berbeda-beda: 400-600 μm untuk kulit tebal (kulit pada telapak tangan dan kaki) dan 75-150 μm untuk kulit tipis (kulit selain telapak tangan dan kaki, memiliki rambut).
Selain sel-sel epitel, epidermis juga tersusun atas lapisan:
  1. Melanosit, yaitu sel yang menghasilkan melanin melalui proses melanogenesis.
  2. Sel Langerhans, yaitu sel yang merupakan makrofag turunan sumsum tulang, yang merangsang sel Limfosit T, mengikat, mengolah, dan merepresentasikan antigen kepada sel Limfosit T. Dengan demikian, sel Langerhans berperan penting dalam imunologi kulit.
  3. Sel Merkel, yaitu sel yang berfungsi sebagai mekanoreseptor sensoris dan berhubungan fungsi dengan sistem neuroendokrin difus.
  4. Keratinosit, yang secara bersusun dari lapisan paling luar hingga paling dalam  sebagai berikut:

    • Stratum Korneum, terdiri atas 15-20 lapis sel gepeng, tanpa inti dengan sitoplasma yang dipenuhi keratin.
    • Stratum Lucidum, terdiri atas lapisan tipis sel epidermis eosinofilik yang sangat gepeng, dan sitoplasma terdri atas keratin padat. Antar sel terdapat desmosom.
    • Stratum Granulosum, terdiri atas 3-5 lapis sel poligonal gepeng yang sitoplasmanya berisikan granul keratohialin. Pada membran sel terdapat granula lamela yang mengeluarkan materi perekat antar sel, yang bekerja sebagai penyaring selektif terhadap masuknya materi asing, serta menyediakan efek pelindung pada kulit.
    • Stratum Spinosum, terdiri atas sel-sel kuboid. Sel-sel spinosum saling terikat dengan filamen; filamen ini memiliki fungsi untuk mempertahankan kohesivitas (kerekatan) antar sel dan melawan efek abrasi. Dengan demikian, sel-sel spinosum ini banyak terdapat di daerah yang berpotensi mengalami gesekan seperti telapak kaki.
    • Stratum Basal/Germinativum, merupakan lapisan paling bawah pada epidermis, terdiri atas selapis sel kuboid. Pada stratum basal terjadi aktivitas mitosis, sehingga stratum ini bertanggung jawab dalam proses pembaharuan sel-sel epidermis secara berkesinambungan.
    • Dermis, yaitu lapisan kulit di bawah epidermis, memiliki ketebalan yang bervariasi bergantung pada daerah tubuh dan mencapai maksimum 4 mm di daerah punggung. Dermis terdiri atas dua lapisan dengan batas yang tidak nyata, yaitu stratum papilare dan stratum reticular. sbb :
      1. Stratum papilare, yang merupakan bagian utama dari papila dermis, terdiri atas jaringan ikat longgar. Pada stratum ini didapati fibroblast, sel mast, makrofag, dan leukosit yang keluar dari pembuluh (ekstravasasi).
      2. Stratum retikulare, yang lebih tebal dari stratum papilare dan tersusun atas jaringan ikat padat tak teratur (terutama kolagen tipe I)


Selain kedua stratum di atas, dermis juga mengandung beberapa turunan epidermis, yaitu folikel rambut, kelenjar keringat, dan kelenjar sebacea. Sebagai berikut :

  • Rambut, merupakan struktur berkeratin panjang yang berasal dari invaginasi epitel epidermis, yaitu folikel rambut. Pada folikel ini terdapat pelebaran terminal yang berbentuk benjolan pada sebuah papilla dermis. Papila dermis tersebut mengandung kapiler dan ditutupi oleh sel-sel yang akan membentuk korteks rambut, kutikula rambut, dan sarung akar rambut.
  • Kelenjar keringat, yang terdiri atas kelenjar keringat merokrin dan kelenjar keringat apokrin

    1. Kelenjar keringat merokrin, berupa kelenjar tubular sipleks bergelung dengan saluran bermuara di permukaan kulit. Salurannya tidak bercabang dan memiliki diameter lebih kecil dari bagian sekresinya 0,4 mm. Terdapat dua macam sel mioepitel yang mengelilingi bagian sekresinya, yaitu sel gelap yang mengandung granula sekretoris dan sel terang yang tidak mengandung granula sekretoris.
    2. Kelenjar keringat apokrin, memiliki ukuran lebih besar (3-5 mm) dari kelenjar keringat merokrin. Kelenjar ini terbenam di bagian dermis dan hipodermis, dan duktusnya bermuara ke dalam folikel rambut. Terdapat di daerah ketiak dan anus.

  • Kelenjar sebacea, yang merupakan kelenjar holokrin, terbenam di bagian dermis dengan jumlah bervariasi mulai dari seratus hingga sembilan ratus per centimeter persegi. Sekret dari kelenjar sebacea adalah sebum, yang tersusun atas campuran lipid meliputi trigliserida, lilin, squalene, dan kolesterol beserta esternya.


Pada bagian bawah dermis, terdapat suatu jaringan ikat longgar yang disebut jaringan subkutan dan mengandung sel lemak yang bervariasi. Jaringan ini disebut juga fasia superficial, atau panikulus adiposus. Jaringan ini mengandung jalinan yang kaya akan pembuluh darah dan pembuluh limfe. Arteri yang terdapat membentuk dua plexus, satu di antara stratum papilare dan retikulare, satu lagi di antara dermis dan jaringan subkutis. Cabang-cabang plexus tersebut mendarahi papila dermis. Sedangkan vena membentuk tiga plexus, dua berlokasi seperti arteri, satu lagi di pertengahan dermis. Adapun pembuluh limfe memiliki lokasi sama dengan pembuluh arteri.
Untuk mendukung fungsi kulit sebagai penerima stimulus, maka terdapat banyak ujung saraf, antara lain di epidermis, folikel rambut, kelenjar kutan, jaringan dermis dan subkutis, serta papila dermis. Ujung saraf ini tanggap terhadap stimulus seperti rabaan-tekanan, sensasi taktil, suhu tinggi/rendah, nyeri, gatal, dan sensasi lainnya. Ujung saraf ini meliputi ujung Ruffini, Vaterpacini, Meissner, dan Krause.
Selain itu turunan kulit yang lain adalah kuku. Kuku merupakan lempeng sel epitel berkeratin pada permukaan dorsal setiap falang distal. Lempeng kuku terletak pada stratum korneum, sedangkan dasar kuku terletak pada stratum basal dan spinosum. 





FUNGSI  KULIT
Kulit memiliki banyak fungsi, yang berguna dalam menjaga homeostasis tubuh. Fungsi-fungsi tersebut dapat dibedakan menjadi fungsi proteksi, absorpsi, ekskresi, persepsi, pengaturan suhu tubuh (termoregulasi), dan  pembentukan vitamin D. 

 1. Fungsi proteksi
Kulit menyediakan proteksi terhadap tubuh dalam berbagai cara sebagai yaitu berikut:
Keratin melindungi kulit dari mikroba, abrasi (gesekan), panas, dan zat kimia. Keratin merupakan struktur yang keras, kaku, dan tersusun rapi dan erat seperti batu bata di permukaan kulit.
Lipid yang dilepaskan mencegah evaporasi air dari permukaan kulit dan dehidrasi; selain itu juga mencegah masuknya air dari lingkungan luar tubuh melalui kulit.
-Sebum yang berminyak dari kelenjar sebasea mencegah kulit dan rambut dari kekeringan serta mengandung zat bakterisid yang berfungsi membunuh bakteri di permukaan kulit. Adanya sebum ini, bersamaan dengan ekskresi keringat, akan menghasilkan mantel asam dengan kadar pH 5-6.5 yang mampu menghambat pertumbuhan mikroba.
Pigmen melanin melindungi dari efek dari sinar UV yang berbahaya. Pada stratum basal, sel-sel melanosit melepaskan pigmen melanin ke sel-sel di sekitarnya. Pigmen ini bertugas melindungi materi genetik dari sinar matahari, sehingga materi genetik dapat tersimpan dengan baik. Apabila terjadi gangguan pada proteksi oleh melanin, maka dapat timbul keganasan.
Selain itu ada sel-sel yang berperan sebagai sel imun yang protektif. Yang pertama adalah sel Langerhans, yang merepresentasikan antigen terhadap mikroba. Kemudian ada sel fagosit yang bertugas memfagositosis mikroba yang masuk melewati keratin dan sel Langerhans.
 2. Fungsi absorpsi
Kulit tidak bisa menyerap air, tapi bisa menyerap material larut-lipid seperti vitamin A, D, E, dan K, obat-obatan tertentu, oksigen dan karbon dioksida. Permeabilitas kulit terhadap oksigen, karbondioksida dan uap air memungkinkan kulit ikut mengambil bagian pada fungsi respirasi. Selain itu beberapa material toksik dapat diserap seperti aseton, CCl4, dan merkuri. Beberapa obat  juga dirancang untuk larut lemak, seperti kortison, sehingga mampu berpenetrasi ke kulit dan melepaskan antihistamin di tempat peradangan.
Kemampuan absorpsi kulit dipengaruhi oleh tebal tipisnya kulit, hidrasi, kelembaban, metabolisme dan jenis vehikulum. Penyerapan dapat berlangsung melalui celah antarsel atau melalui muara saluran kelenjar; tetapi lebih banyak yang melalui sel-sel epidermis daripada yang melalui muara kelenjar.
 3. Fungsi ekskresi
Kulit juga berfungsi dalam ekskresi dengan perantaraan dua kelenjar eksokrinnya, yaitu kelenjar sebasea dan kelenjar keringat:
            Kelenjar sebasea
Kelenjar sebasea merupakan kelenjar yang melekat pada folikel rambut dan melepaskan lipid yang dikenal sebagai sebum menuju lumen. Sebum dikeluarkan ketika muskulus arektor pili berkontraksi menekan kelenjar sebasea sehingga sebum dikeluarkan ke folikel rambut lalu ke permukaan kulit. Sebum tersebut merupakan campuran dari trigliserida, kolesterol, protein, dan elektrolig. Sebum berfungsi menghambat pertumbuhan bakteri, melumasi dan memproteksi keratin.
            Kelenjar keringat
Walaupun stratum korneum kedap air, namun sekitar 400 mL air dapat keluar dengan cara menguap melalui kelenjar keringat tiap hari. Seorang yang bekerja dalam ruangan mengekskresikan 200 mL keringat tambahan, dan bagi orang yang aktif jumlahnya lebih banyak lagi. Selain mengeluarkan air dan panas, keringat juga merupakan sarana untuk mengekskresikan garam, karbondioksida, dan dua molekul organik hasil pemecahan protein yaitu amoniak dan urea.

Terdapat dua jenis kelenjar keringat, yaitu kelenjar keringat apokrin dan kelenjar keringat merokrin.
Kelenjar keringat apokrin terdapat di daerah aksila, pay*dara dan pubis, serta aktif pada usia pubertas dan menghasilkan sekret yang kental dan bau yang khas. Kelenjar keringat apokrin bekerja ketika ada sinyal dari sistem saraf dan hormon sehingga sel-sel mioepitel yang ada di sekeliling kelenjar berkontraksi dan menekan kelenjar keringat apokrin. Akibatnya kelenjar keringat apokrin melepaskan sekretnya ke folikel rambut lalu ke permukaan luar.
Kelenjar keringat merokrin (ekrin) terdapat di daerah telapak tangan dan kaki. Sekretnya mengandung  air, elektrolit, nutrien organik, dan sampah metabolisme. Kadar pH-nya berkisar 4.0 – 6.8. Fungsi dari kelenjar keringat merokrin adalah mengatur temperatur permukaan, mengekskresikan air dan elektrolit serta melindungi dari agen asing dengan cara mempersulit perlekatan agen asing dan menghasilkan dermicidin, sebuah peptida kecil dengan sifat antibiotik.

 4. Fungsi persepsi
Kulit mengandung ujung-ujung saraf sensorik di dermis dan subkutis. Terhadap rangsangan panas diperankan oleh badan-badan Ruffini di dermis dan subkutis. Terhadap dingin diperankan oleh badan-badan Krause yang terletak di dermis, badan taktil Meissner terletak di papila dermis berperan terhadap rabaan, demikian pula badan Merkel Ranvier yang terletak di epidermis. Sedangkan terhadap tekanan diperankan oleh badan Paccini di epidermis. Saraf-saraf sensorik tersebut lebih banyak jumlahnya di daerah yang erotik.

 5. Fungsi pengaturan suhu tubuh (termoregulasi)
Kulit berkontribusi terhadap pengaturan suhu tubuh (termoregulasi) melalui dua cara: pengeluaran keringat dan menyesuaikan aliran darah di pembuluh kapiler. Pada saat suhu tinggi, tubuh akan mengeluarkan keringat dalam jumlah banyak serta memperlebar pembuluh darah (vasodilatasi) sehingga panas akan terbawa keluar dari tubuh. Sebaliknya, pada saat suhu rendah, tubuh akan mengeluarkan lebih sedikit keringat dan mempersempit pembuluh darah (vasokonstriksi) sehingga mengurangi pengeluaran panas oleh tubuh.

 6. Fungsi pembentukan vitamin D
Sintesis vitamin D dilakukan dengan mengaktivasi prekursor 7 dihidroksi kolesterol dengan bantuan sinar ultraviolet. Enzim di hati dan ginjal lalu memodifikasi prekursor dan menghasilkan calcitriol, bentuk vitamin D yang aktif. Calcitriol adalah hormon yang berperan dalam mengabsorpsi kalsium makanan dari traktus gastrointestinal ke dalam pembuluh darah.
Walaupun tubuh mampu memproduksi vitamin D sendiri, namun belum memenuhi kebutuhan tubuh secara keseluruhan sehingga pemberian vitamin D sistemik masih tetap diperlukan.
Pada manusia kulit dapat pula mengekspresikan emosi karena adanya pembuluh darah, kelenjar keringat, dan otot-otot di bawah kulit. 


 Keratinisasi kulit 
Keratinisasi merupakan suatu proses pembentukan lapisan keratin dari sel-sel yang membelah. Keratinosit dimulai dari sel basal mengadakan pembelahan, lalu sel basal akan berpindah ke atas dan berubah bentuknya menjadi sel spinosum, makin ke atas sel menjadi makin gepeng dan bergranula menjadi sel granulosum. Makin lama inti menghilang, mengalami apoptosis dan menjadi sel tanduk yang amorf. Sel-sel yang sudah mengalami keratinisasi akan meluruh dan digantikan dengan sel di bawahnya yang baru saja mengalami keratinisasi untuk kemudian meluruh kembali, begitu seterusnya. Proses ini memakan waktu sekitar empat minggu untuk epidermis dengan ketebalan 0.1 mm. Apabila kulit di lapisan terluar tergerus, seperti pada abrasi atau terbakar, maka sel-sel basal akan membelah lebih cepat. Mekanisme pertumbuhan ini terutama dipengaruhi oleh hormon epidermal growth factor (EPF).


Kemudian yang sering ditanyakan oleh pasien di klinik KSC adalah bagaimana Jerawat itu tumbuh dan berkembang ? .... bisa dilihat DISINI  ulasannya...

Semoga bermanfaat bagi semuanya.

Best Regards,
KSC Beauty Clinique

sumber : www. wikipedia.com dan www.layartekno.blogspot.com

Jumat, 23 Agustus 2013

Update Notifikasi BPOM Untuk Produk-Produk KSC


Assalammuallaikum.Wr.Wb.
Dear KSC Lover,
Beberapa waktu yang lalu, KSC telah mendaftarkan beberapa produk...dan waktu yang ditunggu-tunggu itu telah tiba...Notifikasi BPOM telah keluar sehingga totalnya telah 22 item produk, silahkan lihat tabel dibawah ini, ataiu untuk detailnya anda bisa cross-check langsung ke situs resmi BPOM di www.pom.go.id .


hal ini menjadikan penyemangat kami untuk selalu memberikan produk-produk yang bermutu dan aman bagi seluruh customer kami.

Kedepannya kami selalu berusaha mendaftarkan produk-produk baru kami ke BPOM dan mudah-mudahan dalam waktu dekat kami mendaftarkan untuk lebelisasi Halal untuk menambah keyakinan kita semua.

Terima kasih atas dukungan semua rekan, kolega, dan customer kami tidak henti-hentinya selalu memberikan inputan yang sangat berguna bagi kami.

Wassalam.Wr.Wb.
KSC Beauty Clinique

Jumat, 05 Juli 2013

PARABEN


Apa itu  paraben?
Paraben adalah bahan pengawet yang paling banyak digunakan dalam produk kosmetik. Kimia, dan makanan. Paraben adalah ester dari asam p-hidroksibenzoat. Jenis paraben yang paling umum digunakan dalam produk kosmetik adalah methylparaben, propil, dan butylparaben. Biasanya, lebih dari satu paraben digunakan dalam satu produk, dan mereka sering digunakan dalam kombinasi dengan jenis lain dari bahan pengawet untuk memberikan pengurangan pelestarian terhadap berbagai mikroorganisme. 

Mengapa pengawet digunakan dalam kosmetik?
Pengawet dapat digunakan dalam kosmetik untuk melindungi mereka terhadap pertumbuhan mikroba, baik untuk melindungi konsumen dan untuk menjaga integritas produk.

Apa jenis produk yang mengandung paraben?
Mereka digunakan dalam berbagai macam kosmetik, serta makanan dan obat-obatan. Kosmetik yang mungkin mengandung paraben antara lain mencakup make-up, pelembab, produk perawatan rambut, dan produk busa cukur. Sedangkan sebagian besar merek deodoran dan antiperspirant saat ini tidak mengandung paraben.

Kosmetik yang dijual secara ritel kepada konsumen diwajibkan oleh hukum untuk menyatakan bahan pada label. Ini adalah informasi penting bagi konsumen yang ingin menentukan apakah suatu produk mengandung bahan yang mereka ingin menghindari. Parabens biasanya mudah untuk mengidentifikasi nama, seperti Methylparaben, propil, butylparaben, atau benzylparaben.

Secara Umum, Paraben bisa kita temukan di : 
  1. Digunakan dalam produk Kosmetika seperti krim, lotion, sabun cuci muka, dan berbagai krim anti jamur. 
  2. Digunakan dalam berbagai sayur olahan, makanan yang dipanggang, lemak dan minyak, bumbu, pengganti gula dan susu beku yang biasanya sampai konsentarsi 0,1%. 
  3. Digunakan dalam Formulasi Farmasi. 
  4. Digunakan dalam industri unggas untuk pembuatan sebagai vaksin.

Apakah FDA mengatur penggunaan pengawet dalam kosmetik?
 
Federal Makanan, Obat, dan Kosmetik Act (FD & C Act) atau BPOM nya Amerika Serikat, tidak mengizinkan  bahan kosmetik yang mengandung bahan pewarna aditif yang dilarang, memperdagangkan tanpa ijin, tidak memakai bahan yang dilarang sesuai daftar yang dilarang, terkontaminasi dll.
Berdasarkan FD & C Act, kosmetik termasuk golongan tercemar jika, antara lain, beruang / berongga atau mengandung zat beracun atau merusak yang dapat membuat itu merugikan konsumen.


Apakah ada risiko kesehatan yang berhubungan dengan penggunaan paraben dalam kosmetik?
Cosmetics Ingredients Review - Ulasan Ingredient Kosmetika (CIR , 
CIR adalah sebuah organisasi yang disponsori industri yang me-review keselamatan bahan kosmetik dan menerbitkan hasilnya dalam panel terbuka, literatur peer-review. FDA berpartisipasi dalam CIR dalam kapasitasnya sebagai non-voting.) , pada ulasan keamanan methylparaben, propil, dan butylparaben pada tahun 1984 dan menyimpulkan mereka aman untuk digunakan dalam produk kosmetik pada tingkat sampai 25%. Biasanya paraben digunakan pada tingkat berkisar antara 0,01 sampai 0,3%.

Setiap negara mempunyai kebijakan tentang penggunaan paraben ( misalnya Methyl Paraben / Nipagin) ini terutama batasan maksimal yang diperbolehkan misalnya di Amerika, Kanada dan Singapura sekitar 1000 mg per Kg nya, beda di Hongkong yang maksimumnya 550 mg/Kg, dan di Indonesia sendiri BPOM mempunyai kebijakan penggunaan paraben sekitar 250 mg/Kg nya.

Pada tanggal 14 November 2003, CIR mulai proses untuk membuka kembali penilaian keamanan methylparaben, ethylparaben, propil, dan buthylparaben untuk menawarkan pihak yang berkepentingan kesempatan untuk menyampaikan data baru untuk dipertimbangkan. Pada bulan September 2005, CIR memutuskan untuk membuka kembali penilaian keamanan untuk paraben untuk meminta perkiraan paparan dan penilaian risiko untuk keperluan kosmetik. Pada bulan Desember 2005, setelah mempertimbangkan margin keselamatan pemaparan terhadap perempuan dan bayi, Panel memutuskan bahwa tidak ada kebutuhan untuk mengubah kesimpulan semula bahwa parabens aman seperti yang digunakan dalam kosmetik.

Sebuah studi yang diterbitkan pada tahun 2004 (Darbre, dalam Journal of Applied Toxicology) terdeteksi parabens dalam tumor payudara. Penelitian ini juga membahas informasi ini dalam konteks  dan
estrogen jumlah yang lemah -seperti properti paraben dan pengaruh estrogen pada kanker payudara. Namun, penelitian ini meninggalkan beberapa pertanyaan yang belum terjawab. Sebagai contoh, studi ini tidak menunjukkan bahwa parabens menyebabkan kanker, atau bahwa mereka berbahaya dengan cara apapun, dan studi ini tidak melihat tingkat paraben yang significant dalam jaringan normal.

FDA menyadari bahwa aktivitas estrogenik dalam tubuh dikaitkan dengan bentuk-bentuk tertentu dari kanker payudara. Meskipun paraben dapat bertindak mirip  estrogen, mereka telah terbukti memiliki aktivitas jauh lebih sedikit dibandingkan estrogenik tubuh secara alami terjadi estrogen. Sebagai contoh, sebuah studi 1998 (. Routledge et al, di Toksikologi dan Farmakologi Terapan) menemukan bahwa paraben yang paling ampuh diuji dalam studi, butylparaben, menunjukkan dari 10.000 - 100.000 kali lipat aktivitasnya dibandingkan dengan  estradiol
alami (bentuk estrogen). Selanjutnya, paraben digunakan pada tingkat yang sangat rendah dalam kosmetik. Dalam review dari aktivitas estrogenik paraben, (Golden dkk., Dalam Critical Reviews in Toxicology, 2005) penulis menyimpulkan bahwa berdasarkan perkiraan paparan maksimum harian, itu tidak masuk akal bahwa paraben dapat meningkatkan risiko yang terkait dengan paparan bahan kimia estrogenik .

FDA percaya bahwa pada saat ini tidak ada alasan bagi konsumen untuk peduli tentang penggunaan kosmetik yang mengandung paraben. Namun, lembaga tersebut akan terus mengevaluasi data baru. Jika FDA menentukan bahwa ada bahaya kesehatan, badan akan menyarankan industri dan masyarakat, dan akan mempertimbangkan pilihan hukumnya di bawah kewenangan FD & C Act dalam melindungi kesehatan dan kesejahteraan konsumen.



Semoga bermanfaat.....

Beat Regards,
KSC Beauty Clinique

 
Sumber :  
- U. S. Food and Drug Administration, March 24, 2006; Updated October 31, 2007 
- www.nicovirya.com. 
- www.smartskincare.com